Wisata Air Terjun Lombok 1: Air Terjun Benang Setokel



Pernah melihat segumpal benang yang dibentangkan? Mungkin seperti itulah masyarakat Lombok membayangkan air yang jatuh dari ketinggian ini. Mereka menamai air terjun ini benang setokel yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi segumpal benang.


Air terjun Benang setokel: filcker.com
 
Ada dua titik tempat jatuhnya air yang deras. Alirannya seperti gumpalan benang yang terurai ke bawah. aliran airnya tertampung pada kolam yang cukup besar sebelum mengalir ke sungai. Kolam tersebut tidak dalam. Hanya sebatas pinggang orang dewasa. Kita bisa bermain air di dalamnya. Tetapi jika terlalu banyak orang yang bermain di dalamnya, apalagi kalau terlalu seru, pasir dan tanah di bawahnya bisa menjadikan air kolam keruh.

Paling seru berdiri di atas batu dengan guyuran air terjun dari atasnya. Aliran air yang menerpa tidak terlalu keras. Masih bisa lah ditolerir oleh badan.

Area air terjun ini cukup lapang. Sangat cocok untuk kegiatan outbond atau game lapangan bersama teman-teman. Di pinggir are juga terdapat berugak atau gazebo khas sasak yang bisa dipakai untuk beristirahat setelah treking dengan jarak lumayan.


Seru-seruan di Air Terjun Benang setokel: filcker.com
 
Lokasi air terjun bisa ditempuh dengan dua alternatif rute. Pertama, dari pintu masuk sekaligus area parkiran menuju air terjun Benang Kelambu yang ada di atas lalu dilanjutkan dengan trekking menuju benang Stokel yang beada di bawah. Kedua, pengunjung bisa trekking langsung menuju Benang Setokel, baru dilanjutkan pulang melewati Benang  Kelambu. Selama pejalanan kita akan disuguhi pepohonan hutan tropis melewati jalan setapak dan tangga-tangga yang sudah dibuat permanen sehingga lebih nyaman dan aman. Kita juga akan menemui monyet-monyet dan kalau beruntung akan melihat kera-kera hitam yang bergelantungan melompat dari stu pohon ke pohon yang lain.

Saya dan adik saya, Tabah menempuh jalur yang melewati benang benang kelambu pertama kali ke sana. Fisiknya lumayan juga. Kami trekking lumayan  jauh dari pintu masuk menuju air terjun benang kelambu melewati jalan setapak dan naik turun tangga. Sangat menguras tenaga. Tetapi karena pemandangan sekitar yang menakjubkan, semua itu tidak terasa. Aliran sungai yang terlihat dari pinggir tebing terasa menyejukkan. Di jalan juga masih ada ibu-ibu yang menggelar tenda tempat menjajakkan dagangannya. Ada nasi kaput atau nasi bungkus dan aneka makanan dan  minuman ringan.

Beruntungnya kami bisa menemukan sekelompok kera hitam yang berteriak-teriak. kera-kera ini ukurannya lebih beesar dibandingkan monyet. Adik saya kaget melihatnya. Mungkin takut diserang. Mereka meloncat berpegangan pada dahan pohon yang satu pindah ke dahan pohon yang lain semakin mendekati kami. Melihat itu, akhirnya kita memakai gaya jalan cepat. Nggak lari ya, Cuma jalan cepat. Sampai di tikungan jalan, kera-kerea tersebut menghilang. Di depan ternyata ada monyet-monyet yang sedang menguap memperlihatkan taringnya yang tajam. Kami sudah tahu kalau monyet jenis ini aman.

Lokasi air terjun ini berada di Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah. Waktu tempuh dari mataram sekitar satu jam dengan sepeda motor berkecepatan slow. Atau sekitar 45 menit dari Kota Praya. Tak perlu takut nyasar karena sudah banyak terpasang petunjuk jalan menuju tempat wisata ini. Ini sejalan dengan komitmen Lombok sebagai salah satu pusat wista Indonesia. Tiket masuk ke sana Rp.5000 sudah termasuk biaya parkir. Murah meriah untuk mendapatkan fasilitas yang bagus.

Hilal

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar