Pernah melihat segumpal benang yang
dibentangkan? Mungkin seperti itulah masyarakat Lombok membayangkan air yang jatuh dari
ketinggian ini. Mereka menamai air terjun ini benang setokel yang dalam bahasa
Indonesia bisa diterjemahkan menjadi segumpal benang.
Air terjun Benang setokel: filcker.com
Paling seru berdiri di atas batu
dengan guyuran air terjun dari atasnya. Aliran air yang menerpa tidak terlalu keras.
Masih bisa lah ditolerir oleh badan.
Area air terjun ini cukup lapang.
Sangat cocok untuk kegiatan outbond atau game lapangan bersama teman-teman. Di pinggir
are juga terdapat berugak atau gazebo khas sasak yang bisa dipakai untuk
beristirahat setelah treking dengan jarak lumayan.
Seru-seruan di Air Terjun Benang setokel: filcker.com
Saya dan adik saya, Tabah menempuh
jalur yang melewati benang benang kelambu pertama kali ke sana. Fisiknya
lumayan juga. Kami trekking lumayan jauh
dari pintu masuk menuju air terjun benang kelambu melewati jalan setapak dan
naik turun tangga. Sangat menguras tenaga. Tetapi karena pemandangan sekitar
yang menakjubkan, semua itu tidak terasa. Aliran sungai yang terlihat dari
pinggir tebing terasa menyejukkan. Di jalan juga masih ada ibu-ibu yang
menggelar tenda tempat menjajakkan dagangannya. Ada nasi kaput atau nasi
bungkus dan aneka makanan dan minuman
ringan.
Beruntungnya kami bisa menemukan
sekelompok kera hitam yang berteriak-teriak. kera-kera ini ukurannya lebih beesar dibandingkan monyet. Adik saya kaget melihatnya.
Mungkin takut diserang. Mereka meloncat berpegangan pada dahan pohon yang satu pindah
ke dahan pohon yang lain semakin mendekati kami. Melihat itu, akhirnya kita
memakai gaya jalan cepat. Nggak lari ya, Cuma jalan cepat. Sampai di tikungan
jalan, kera-kerea tersebut menghilang. Di depan ternyata ada monyet-monyet yang
sedang menguap memperlihatkan taringnya yang tajam. Kami sudah tahu kalau
monyet jenis ini aman.
Lokasi air terjun ini berada di
Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah. Waktu
tempuh dari mataram sekitar satu jam dengan sepeda motor berkecepatan slow.
Atau sekitar 45 menit dari Kota Praya. Tak perlu takut nyasar karena sudah
banyak terpasang petunjuk jalan menuju tempat wisata ini. Ini sejalan dengan
komitmen Lombok sebagai salah satu pusat wista Indonesia. Tiket masuk ke sana Rp.5000 sudah termasuk biaya parkir. Murah meriah untuk mendapatkan fasilitas yang bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar