Masa Orientasi Cinta Part 2

Masa Orientasi Cinta Part 2

By: Poo ABG

Hari ke dua MOS tidak lagi membosankan bagiku, karena tentu saja ada pangeran yang ku kagumi di situ. Saat senior yang belakangan aku tahu bernama Hafiz itu memberi penjelasan tentang apa saja yang akan kami kerjakan selama MOS berlangsung, aku terus saja memandanginya, bukan saja karena wajahnya yang tampan tapi juga cara bicaranya yang lembut membuatku makin kagum padanya.

Kualihkan pandanganku ke arah teman-teman wanitaku.

ternyata ngga Cuma aku yang ngefans sama kak Hafiz, yah ngga heran sih orang cakep gitu, tanpa sadar kata-kata itu keluar dari mulutku dan senior-senior perempuan mendengar ucapanku barusan.

Aduh, ternyata di kelas ini ada yang ngefans sama kamu tuh Fiz, kata seorang senior yang berdiri di samping tempat dudukku.

Siapa? tanya kak Hafiz yang semakin membuatku malu.

Ini lho, Aletta Chandradinata, duh udah kayak nama artis aja, kata senior yang sejak tadi tersenyum padaku.

Oh, ya ngga apa-apa, kan wajar aja? Wong seniornya cakep gini, sela senior lainnya.

Aduh, MOS kali ini emang ga ngebosenin tapi malu-maluin, umpatku dalam hati. Tapi yang membuatku senang adalah senyum lebar dari kak Hafiz, setidaknya secara tidak langsung kakak idolaku itu tahu namaku.

***


Teetttt.teeetttteett. Terdengar bunyi bel panjang, ah waktunya pulang. setelah membaca doa yang langsung dipimpin oleh kak Hafiz, kamipun berhamburan keluar. Tiba-tiba suara yang tidak asing memanggilku.



Aletta, tunggu sebentar, aku menoleh ke belakang. Orang yang memanggilku itu ternyata kak Hafiz.

Ada apa kak, tumben manggil, aku menjawab dengan wajah sumringah.
Ngga ada apa-apa kok, Cuma mau ngasih barang kamu yang ketinggalan aja.
Oh, kirain ada apaan, thanks ya kak. Oh ya masalah tadi itu Letta.

Udah ngga apa-apa kok, seharusnya kan kakak senang, masih bagus ada yang ngefans. Sambil kak Hafiz terus saja meledek.

Setelah seminggu, akhirnya MOS pun berakhir. Tapi bukan hal itu yang membuatku merasa senang, melainkan sifat kak hafiz yang semakin bersahabat setelah perbincangan kami selama MOS berlangsung. Setelah semakin lama mengenalnya aku jadi semakin kagum dengan kepribadian yang dimilikinya.

Letta pulang sama siapa nih? tanya kak Hafiz yang kebetulan lewat di depanku.

Letta lagi nunggu angkot kak. Jawabku singkat.
Kenapa ngga pulang bareng aja? Lagian kostannya kan searah sama rumah kakak, mau nggak?

OK deh, tapi ngga pake ada yang marah ya candaku.

Udah tenang aja, masalah itu mah beres. Ayo naik! 

yah, daripada naik angkot, mendinglah sekalian hemat biaya batinku senang.
Akhirnya sampai juga di depan gerbang kostku.

Makasih ya kak tumpangannya. Sorry ya kalau jadi ngerepotin.

Aduh, kamu ini apa-apaan sih? Yang nawarin pulang bareng kan kakak.

Iya deh kak, sekali lagi makasih ya, 

Iyaaa. Balik dulu ya, 

Hati-hati

Kak Hafiz hanya menangguk. Sambil tersenyum dia pun berlalu.

Caerita Part 1

Hilal

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar